• BLOG BAWANA TIDAK LAGI DIUPDATE!!!

    MOHON KLIK DI SINI

    DAFTAR ARTIKEL

    bintangbangsaku.com adalah portal Anda menuju seluruh jejaring Bintang di bawah ini

    sekolah.bintangbangsaku.com blog khusus untuk kegiatan TK Bintang Bangsaku

    pics.bintangbangsaku.com blog khusus untuk dokumentasi kegiatan TK Bintang Bangsaku

    artikel.bintangbangsaku.com blog khusus untuk tulisan/artikel tentang PAUD dalam bahasa Indonesia

    schema.bintangbangsaku.com blog khusus untuk tulisan/artikel tentang Psikologi dan Layanan Konsultasi/Tes Psikologi

    bocahkecil.info blog khusus untuk yang berbahasa Inggris

    bawana.wordpress.com blog yang tidak lagi diupdate

    bintangbangsaku.org situs yang akan dikembangkan menjadi kampus PAUD online

  • Sejak 28-3-08, anda adalah pengunjung yang ke :

    • 216.444

Pola Emosi

Beberapa bulan setelah bayi lahir, muncul berbagai pola emosi, antara lain :

  1. Rasa takut. Rangsangan yang umumnya menimbulkan rasa takut pada masa bayi ialah suara yang keras, binatang, kamar yang gelap, tempat yang tinggi, berada seorang diri, rasa sakit, orang yang tidak dikenal, tempat dan obyek yang tidak dikenal. Anak kecil lebih takut pada benda-benda. Usia antara 2 – 6 tahun merupakan masa puncak bagi perkembangan rasa takut. Anak sudah mampu mengenai bahaya tetapi kurangnya pengalaman menyebabkan mereka tidak mampu menganalisa apakah benda/peristiwa tersebut dapat benar-benar mengancam dirinya.
  2. Rasa Marah. Pola emosi ini lebih sering terekspresikan pada masa kanak-kanak jika dibandingkan dengan rasa takut. Hal ini seiring dengan pengetahuan mereka bahwa kemarahan merupakan cara yang efektif untuk memperoleh perhatian atau memenuhi keinginan mereka.
  3. Rasa Cemburu. Rasa ini adalah reaksi normal terhadap kehilangan kasih sayang yang nyata atau ancaman kehilangan kasih sayang. Rasa cemburu timbul dari kemarahan yang menimbulkan sikap jengkel dan ditujukan kepada orang lain. Pola rasa cemburu seringkali berasal dari rasa takut yang dikombinasikan dengan rasa marah.
  4. Rasa Dukacita (sedih). Dukacita adalah trauma psikis, yaitu suatu kesengsaraan emosional yang disebabkan oleh hilangnya sesuatu yang dicintai. Dalam bentuk yang lebih ringan keadaan ini dikenal sebagai suatu kesusahan atau kesedikan. Anak-anak merasa sedih karena kehilangan segala sesuatu yang dicintai atau yang dianggap penting bagi dirinya. Secara khas anak mengungkapkan kesedihannya dengan menangis dan dengan kehilangan minat terhadap kegiatan normalnya, termasuk makan.
  5. Rasa Gembira, Riang, dan Senang. Emosi ini menyenangkan. Anak-anak merasa gembira karena berbagai hal. Ia mengungkapkan kegembiraannya dengan tersenyum, tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat, atau memeluk benda atau orang yang membuatnya gembira.
  6. Rasa Kasih dan Sayang. Pola emosi ini menunjukkan perhatian yang hangat, dan mungkin terwujud dalam bentuk fisik atau kata-kata. Anak-anak belajar mencintai orang, binatang, atau benda yang menyenangkannya. Ia mengungkapkan aksih sayang secara lisan bila sudah besar, tetapi ketika masih kecil anak menyatakan secara fisik dengan memeluk, menepuk, dan mencium obyek kasih sayangnya.
  7. Rasa Ingin Tahu yang diwujudkan dengan :
  1. bereaksi secara positif terhadap unsure-unsur yang baru, aneh, tidak layak, atau misterius dalam lingkungannya dengan bergerak ke arah benda tersebut, memeriksanya, atau mempermainkannya.
  2. Memperlihatkan kebutuhan atau keinginan untuk lebih banyak mengetahui tentang dirinya sendiri dan atau lingkungannya
  3. Mengamati lingkungannya untuk mencari pengalaman baru
  4. Tekun menyelidiki untuk mengetahui seluk beluk suatu situasi/benda

Yanti D.P.